BacaanAl Qur'an Juz 19 Latin dimulai dari surat Al Furqan ayat 21 dan selesai pada surat An Naml ayat 55. Juz ini terdiri dari surat An Naml ayat 21-77, Asy Syu'ara dan surat An Naml ayat 1-55. Baca Juga: Juz 19 Al Quran Teks Arab Juz 19 Al Quran Pdf Juz 19 Al Quran Gambar Berikut daftar urutan Juz 19 Alquran. Daftar Isi Surah
أَلَمْ تَرَ إِلَىٰ رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ ٱلظِّلَّ وَلَوْ شَآءَ لَجَعَلَهُۥ سَاكِنًا ثُمَّ جَعَلْنَا ٱلشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيلًا Arab-Latin A lam tara ilā rabbika kaifa maddaẓ-ẓill, walau syā`a laja'alahụ sākinā, ṡumma ja'alnasy-syamsa 'alaihi dalīlāArtinya Apakah kamu tidak memperhatikan penciptaan Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan dan memendekkan bayang-bayang dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu, Al-Furqan 44 ✵ Al-Furqan 46 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Mendalam Terkait Surat Al-Furqan Ayat 45 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 45 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan mendalam dari ayat ini. Diketemukan beraneka penjelasan dari kalangan mufassirun terkait makna surat Al-Furqan ayat 45, antara lain seperti tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia45-46. Apakah kamu memperhatikan bagaimana Allah memanjangkan bayangan dari terbitnya fajar hingga terbit matahari? Sekiranya Allah menghendaki, pastilah Dia akan menjadikan bayang-bayang itu bertahan dan tetap ada, tidak lenyapkan oleh sinar matahari. Kemudian Kami menjadikan matahari sebagai pertanda dengan keadaan-keadaanya atas keadaan-keadaan bayang-bayang itu. Lalu ia akan mengecil sedikit demi sedikit. Tiap kali bertambah ketinggian matahari, maka ia akan kian berkurang besarnya. Itu termasuk bukti Kuasa Allah dan keagunganNya, dan sesungguhnya Dia-lah yang berhak diibadahi, bukan yang lain.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram45. Apakah engkau tidak memperhatikan -wahai Rasul- jejak-jejak penciptaan Rabbmu, bagaimana Dia memanjangkan dan memendekkan bayang-bayang di atas bumi, dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan bayang-bayang itu tetap dan tidak bergerak, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu, kadang memanjang dan kadang memendek.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah45-46. Tidakkah kamu melihat ciptaan Allah yang sangat menakjubkan, bagaimana Allah membentangkan bayangan pada siang hari? Seandainya Allah menghendaki niscaya akan menjadikan ukurannya tetap, tidak berubah. Kemudian Kami menjadikan terbitnya matahari sebagai tanda keberadaan bayangan; semakin tinggi matahari maka bayangan akan memendek sedikit demi dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah45. أَلَمْ تَرَ إِلَىٰ رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ الظِّلَّ Apakah kamu tidak memperhatikan penciptaan Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan dan memendekkan bayangan Apakah kamu tidak melihat bagaimana Tuhanmu menciptakan bayangan, bagaimana Dia memanjangkannya pada waktu langit mulai menguning di pagi hari sampai terbitnya matahari, padahal ketika itu matahari belum terlihat; kemudian setelah matahari telah nampak, bayangan itu memanjang dengan jelas ke arah barat. وَلَوْ شَآءَ لَجَعَلَهُۥ سَاكِنًا dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu Karena matahari yang belum bergerak. ثُمَّ جَعَلْنَا الشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيلًاkemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu Yakni yakni posisi matahari sebagai tanda yang menunjukkan posisi bayangan, karena banyangan bertambah panjang atau pendek sesuai dengan posisi matahari.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah45. Apakah kamu tidak melihat ciptaan dan kehendak Tuhanmu, bagaimana Dia membentangkan bayang-bayang dari waktu munculnya fajar sampai terbitnya matahari, yaitu bayang-bayang tanpa adanya matahari. Dan setelah terbit, bayang-bayang itu memanjang menuju arah barat. Jika berkehendak, sungguh Allah akan menjadikan bayang-bayang itu hanya dalam satu kondisi meskipun dengan adanya matahari. Kemudian Kami jadikan matahari sebagai tanda yang menunjukkan kondisi-kondisi bayang-bayang itu baik panjang ataupun pendek.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahApakah kamu tidak memperhatikan Tuhanmu. Bagaimana Dia memanjangkan bayang-bayang} memanjangkan bayang-bayang di atas permukaan bumi setelah terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari {Jika berkehendak, niscaya Dia menjadikannya tetap} tetap {Kemudian Kami menjadikan matahari sebagai petunjuk tentangnya} Kami menjadikan matahari sebagai tanda yang menunjukkan pada bayangan, dimana bayangan itu bisa bertambah atau berkurang dengan cahaya matahari ituMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H45-46 maksudnya, tidaklah kamu menyaksikan dengan pandangan mata dan pandangan mata hatimu kesempurnaan kekuasaan Rabbmu dan keluasan rahmatNya, yaitu bahwasannya Dia telah memanjangkan bayang-bayang mengikuti manusia. Yaitu sebelum matahari terbit, “kemudian kami jadikan matahari atasnya,” maksudnya, atas bayang-bayang itu, ”sebagai petunjuk,” kalau saja bukan karena adanya matahari, tentu bayang-bayang tidak diketahui. Sebab lawan itu hanya dapat diketahui dengan lawannya pula. “kemudian kami menarik bayang-bayang itu kepada Kami dengan tarikan yang perlahan-lahan,” semakin tinggi matahari, semakin hilangnya bayang-bayang itu sedikit demi sedikit hingga akhirnya habis secara total. Sehingga bayang-bayang dan matahari saling bergantian menerpa manusia, yang mereka saksikan dengan mata kepala mereka. Perbedaan siang dan malam yang menjadi akibatnya, lalu silih bergantinya siang dan malam, perubahan musim, serta terjadinya berbagai kemaslahatan yang disebabkannya adalah merupakan dalil yang kuat yang membuktikan kekuasaan Allah dan keagunganNya, kesempurnaan rahmatNya, perhatianNya terhadap hamba-hambaNya, dan bahwa hanya Dia semata sembahan yang dipuji, dicintai, diagungkan, pemilik keagungan dan kemuliaan.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Furqan ayat 45 Dengan penglihatanmu dan mata hatimu sempurnanya kekuasaan Tuhanmu dan luasnya rahmat-Nya, bahwa Dia memanjangkan bayang-bayang, yaitu ketika matahari belum terbit. Jika tidak ada matahari tentu tidak diketahui bayang-bayang itu, karena dengan mengenal kebalikan dari sesuatu, maka akan dikenal lawannya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 45Pada ayat-ayat di bawah ini dijelaskan enam fenomena alam seluruh sebagai bukti kekuasaan dan anugerah Allah. Ke enam fenomena tersebut adalah suasana teduh, terjadinya malam dan siang, kisaran angin, turunnya hujan, tidak bercampurnya air tawar dan air asin, dan terciptanya manusia dari air mani. Tidakkah engkau, wahai rasul, memperhatikan penciptaan tuhanmu, dengan mata kepalamu atau dengan pikiranmu, akan besarnya kekuasaan tuhanmu dan anugerah-Nya yang demikian besar kepada makhluk-Nya, bagaimana dia memanjangkan dan memendekkan bayang-bayang atau keteduhan yaitu situasi antara terang benderang dan gelap, hal itu terjadi setelah terbit fajar sampai terbit matahari, dan waktu setelah matahari terbenam sebelum gelapnya malam. Dan sekiranya dia Allah menghendaki untuk melakukan sebaliknya, niscaya dia jadikannya bayang-bayang dan suasana teduh itu tetap, tidak bergeser dari tempatnya. Jika hal itu terjadi, semua makhluk akan menderita. Jika matahari terus menerus menyoroti bumi, manusia dan makhluk lainnya akan terbakar. Kemudian kami jadikan matahari sebagai petunjuk akan adanya bayang-bayang dan situasi teduh tersebut. Jika tidak ada matahari, tidak akan terjadi bayang-bayang di bumi. Inilah fenomena alam yang harus direnungkan oleh manusia, bahwa dibelakang semua gerakan alam seluruh ada zat yang sangat berkuasa yaitu Allah. 46. Lalu Allah menjelaskan fenomena alam berikutnya yaitu kemudian kami menariknya bayang-bayang itu, kepada kami sesuai dengan kebijakan kami, sedikit demi sedikit, tidak sekaligus sesuai dengan kecepatan gerakan matahari yang demikian cermat dan terukur. Suasana teduh di pagi hari digantikan oleh terangnya cahaya matahari. Kemudian pada saat sore hari, diwaktu matahari bergerak ke ufuk barat, sedikit demi sedikit, sorot matahari digantikan oleh suasana redup dan teduh kembali dalam rentang waktu yang sangat pendek, sampai datang waktu malam yang gelap dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikian variasi penjelasan dari beragam ahli ilmu terhadap isi dan arti surat Al-Furqan ayat 45 arab-latin dan artinya, semoga bermanfaat bagi kita. Bantu perjuangan kami dengan memberikan backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Artikel Paling Sering Dikaji Terdapat banyak topik yang paling sering dikaji, seperti surat/ayat As-Sajdah, Al-Baqarah 1-5, At-Taubah 128-129, Al-Hujurat, At-Tahrim 6, Ath-Thariq. Termasuk Ar-Ra’d 28, Al-Baqarah 155, Al-Furqan 63, Al-Waqi’ah 35-38, An-Nahl 125, Al-Baqarah 275. As-SajdahAl-Baqarah 1-5At-Taubah 128-129Al-HujuratAt-Tahrim 6Ath-ThariqAr-Ra’d 28Al-Baqarah 155Al-Furqan 63Al-Waqi’ah 35-38An-Nahl 125Al-Baqarah 275 Pencarian surat an nisa ayat 51, qs al infithar, latin surat al ashr, surat al kafirun ayat 1, yunus ayat 38 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
ArabLatin: Wa qadimnā ilā mā 'amilụ min 'amalin fa ja'alnāhu habā`am manṡụrā. Artinya: Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. « Al-Furqan 22 Al-Furqan 24 ». GRATIS!
1 تَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلٰى عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًا ۙ tabārakallażī nazzalal-furqāna 'alā 'abdihī liyakụna lil-'ālamīna nażīrā Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan Al-Qur'an kepada hamba-Nya Muhammad, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam jin dan manusia. 2 ۨالَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَّهٗ شَرِيْكٌ فِى الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهٗ تَقْدِيْرًا allażī lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍi wa lam yattakhiż waladaw wa lam yakul lahụ syarīkun fil-mulki wa khalaqa kulla syai`in fa qaddarahụ taqdīrā Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya, dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat. 3 وَاتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً لَّا يَخْلُقُوْنَ شَيْـًٔا وَّهُمْ يُخْلَقُوْنَ وَلَا يَمْلِكُوْنَ لِاَنْفُسِهِمْ ضَرًّا وَّلَا نَفْعًا وَّلَا يَمْلِكُوْنَ مَوْتًا وَّلَا حَيٰوةً وَّلَا نُشُوْرًا wattakhażụ min dụnihī ālihatal lā yakhluqụna syai`aw wa hum yukhlaqụna wa lā yamlikụna li`anfusihim ḍarraw wa lā naf'aw wa lā yamlikụna mautaw wa lā ḥayātaw wa lā nusyụrā Namun mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia untuk disembah, padahal mereka tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk menolak bahaya terhadap dirinya dan tidak dapat mendatangkan manfaat serta tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak pula membangkitkan. 4 وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ هٰذَآ اِلَّآ اِفْكُ ِۨافْتَرٰىهُ وَاَعَانَهٗ عَلَيْهِ قَوْمٌ اٰخَرُوْنَۚ فَقَدْ جَاۤءُوْ ظُلْمًا وَّزُوْرًا ۚ wa qālallażīna kafarū in hāżā illā ifkuniftarāhu wa a'ānahụ 'alaihi qaumun ākharụn, fa qad jā`ụ ẓulmaw wa zụrā Dan orang-orang kafir berkata, “Al-Qur'an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh dia Muhammad, dibantu oleh orang-orang lain,” Sungguh, mereka telah berbuat zalim dan dusta yang besar. 5 وَقَالُوْٓا اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ اكْتَتَبَهَا فَهِيَ تُمْلٰى عَلَيْهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا wa qālū asāṭīrul-awwalīnaktatabahā fa hiya tumlā 'alaihi bukrataw wa aṣīlā Dan mereka berkata, “Itu hanya dongeng-dongeng orang-orang terdahulu, yang diminta agar dituliskan, lalu dibacakanlah dongeng itu kepadanya setiap pagi dan petang.” 6 قُلْ اَنْزَلَهُ الَّذِيْ يَعْلَمُ السِّرَّ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اِنَّهٗ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا qul anzalahullażī ya'lamus-sirra fis-samāwāti wal-arḍ, innahụ kāna gafụrar-raḥīmā Katakanlah Muhammad, “Al-Qur'an itu diturunkan oleh Allah yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.” 7 وَقَالُوْا مَالِ هٰذَا الرَّسُوْلِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِيْ فِى الْاَسْوَاقِۗ لَوْلَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُوْنَ مَعَهٗ نَذِيْرًا ۙ wa qālụ mā lihāżar-rasụli ya`kuluṭ-ṭa'āma wa yamsyī fil-aswāq, lau lā unzila ilaihi malakun fa yakụna ma'ahụ nażīrā Dan mereka berkata, “Mengapa Rasul Muhammad ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya agar malaikat itu memberikan peringatan bersama dia, 8 اَوْ يُلْقٰىٓ اِلَيْهِ كَنْزٌ اَوْ تَكُوْنُ لَهٗ جَنَّةٌ يَّأْكُلُ مِنْهَاۗ وَقَالَ الظّٰلِمُوْنَ اِنْ تَتَّبِعُوْنَ اِلَّا رَجُلًا مَّسْحُوْرًا au yulqā ilaihi kanzun au takụnu lahụ jannatuy ya`kulu min-hā, wa qālaẓ-ẓālimụna in tattabi'ụna illā rajulam mas-ḥụrā atau mengapa tidak diturunkan kepadanya harta kekayaan atau mengapa tidak ada kebun baginya, sehingga dia dapat makan dari hasilnya?” Dan orang-orang zalim itu berkata, “Kamu hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.” 9 اُنْظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوْا لَكَ الْاَمْثَالَ فَضَلُّوْا فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ سَبِيْلًا unẓur kaifa ḍarabụ lakal-amṡāla fa ḍallụ fa lā yastaṭī'ụna sabīlā Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan tentang engkau, maka sesatlah mereka, mereka tidak sanggup mendapatkan jalan untuk menentang kerasulanmu. 10 تَبٰرَكَ الَّذِيْٓ اِنْ شَاۤءَ جَعَلَ لَكَ خَيْرًا مِّنْ ذٰلِكَ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ وَيَجْعَلْ لَّكَ قُصُوْرًا tabārakallażī in syā`a ja'ala laka khairam min żālika jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru wa yaj'al laka quṣụrā Mahasuci Allah yang jika Dia menghendaki, niscaya Dia jadikan bagimu yang lebih baik daripada itu, yaitu surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan Dia jadikan pula istana-istana untukmu. 11 بَلْ كَذَّبُوْا بِالسَّاعَةِۙ وَاَعْتَدْنَا لِمَنْ كَذَّبَ بِالسَّاعَةِ سَعِيْرًا bal każżabụ bis-sā'ati wa a'tadnā limang każżaba bis-sā'ati sa'īrā Bahkan mereka mendustakan hari Kiamat. Dan Kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari Kiamat. 12 اِذَا رَاَتْهُمْ مِّنْ مَّكَانٍۢ بَعِيْدٍ سَمِعُوْا لَهَا تَغَيُّظًا وَّزَفِيْرًا iżā ra`at-hum mim makānim ba'īdin sami'ụ lahā tagayyuẓaw wa zafīrā Apabila ia neraka melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar suaranya yang gemuruh karena marahnya. 13 وَاِذَآ اُلْقُوْا مِنْهَا مَكَانًا ضَيِّقًا مُّقَرَّنِيْنَ دَعَوْا هُنَالِكَ ثُبُوْرًا ۗ wa iżā ulqụ min-hā makānan ḍayyiqam muqarranīna da'au hunālika ṡubụrā Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka dengan dibelenggu, mereka di sana berteriak mengharapkan kebinasaan. 14 لَا تَدْعُوا الْيَوْمَ ثُبُوْرًا وَّاحِدًا وَّادْعُوْا ثُبُوْرًا كَثِيْرًا lā tad'ul-yauma ṡubụraw wāḥidaw wad'ụ ṡubụrang kaṡīrā Akan dikatakan kepada mereka, “Janganlah kamu mengharapkan pada hari ini satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan yang berulang-ulang.” 15 قُلْ اَذٰلِكَ خَيْرٌ اَمْ جَنَّةُ الْخُلْدِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَۗ كَانَتْ لَهُمْ جَزَاۤءً وَّمَصِيْرًا qul a żālika khairun am jannatul-khuldillatī wu'idal-muttaqụn, kānat lahum jazā`aw wa maṣīrā Katakanlah Muhammad, “Apakah azab seperti itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa sebagai balasan, dan tempat kembali bagi mereka?” 16 لَهُمْ فِيْهَا مَا يَشَاۤءُوْنَ خٰلِدِيْنَۗ كَانَ عَلٰى رَبِّكَ وَعْدًا مَّسْـُٔوْلًا lahum fīhā mā yasyā`ụna khālidīn, kāna 'alā rabbika wa'dam mas`ụlā Bagi mereka segala yang mereka kehendaki ada di dalamnya surga, mereka kekal di dalamnya. Itulah janji Tuhanmu yang pantas dimohonkan kepada-Nya. 17 وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ وَمَا يَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَيَقُوْلُ ءَاَنْتُمْ اَضْلَلْتُمْ عِبَادِيْ هٰٓؤُلَاۤءِ اَمْ هُمْ ضَلُّوا السَّبِيْلَ ۗ wa yauma yaḥsyuruhum wa mā ya'budụna min dụnillāhi fa yaqụlu a antum aḍlaltum 'ibādī hā`ulā`i am hum ḍallus-sabīl Dan ingatlah pada hari ketika Allah mengumpulkan mereka bersama apa yang mereka sembah selain Allah, lalu Dia berfirman kepada yang disembah, “Apakah kamu yang menyesatkan hamba-hamba-Ku itu, atau mereka sendirikah yang sesat dari jalan yang benar?” 18 قَالُوْا سُبْحٰنَكَ مَا كَانَ يَنْۢبَغِيْ لَنَآ اَنْ نَّتَّخِذَ مِنْ دُوْنِكَ مِنْ اَوْلِيَاۤءَ وَلٰكِنْ مَّتَّعْتَهُمْ وَاٰبَاۤءَهُمْ حَتّٰى نَسُوا الذِّكْرَۚ وَكَانُوْا قَوْمًاۢ بُوْرًا qālụ sub-ḥānaka mā kāna yambagī lanā an nattakhiża min dụnika min auliyā`a wa lākim matta'tahum wa ābā`ahum ḥattā nasuż-żikr, wa kānụ qaumam bụrā Mereka yang disembah itu menjawab, “Mahasuci Engkau, tidaklah pantas bagi kami mengambil pelindung selain Engkau, tetapi Engkau telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kenikmatan hidup, sehingga mereka melupakan peringatan; dan mereka kaum yang binasa.” 19 فَقَدْ كَذَّبُوْكُمْ بِمَا تَقُوْلُوْنَۙ فَمَا تَسْتَطِيْعُوْنَ صَرْفًا وَّلَا نَصْرًاۚ وَمَنْ يَّظْلِمْ مِّنْكُمْ نُذِقْهُ عَذَابًا كَبِيْرًا fa qad każżabụkum bimā taqụlụna fa mā tastaṭī'ụna ṣarfaw wa lā naṣrā, wa may yaẓlim mingkum nużiq-hu 'ażābang kabīrā Maka sungguh, mereka yang disembah itu telah mengingkari apa yang kamu katakan, maka kamu tidak akan dapat menolak azab dan tidak dapat pula menolong dirimu, dan barangsiapa di antara kamu berbuat zalim, niscaya Kami timpakan kepadanya rasa azab yang besar. 20 وَمَآ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّآ اِنَّهُمْ لَيَأْكُلُوْنَ الطَّعَامَ وَيَمْشُوْنَ فِى الْاَسْوَاقِۗ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً ۗ اَتَصْبِرُوْنَۚ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيْرًا ۔ wa mā arsalnā qablaka minal-mursalīna illā innahum laya`kulụnaṭ-ṭa'āma wa yamsyụna fil-aswāq, wa ja'alnā ba'ḍakum liba'ḍin fitnah, a taṣbirụn, wa kāna rabbuka baṣīrā Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu Muhammad, melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat. 21 ۞ وَقَالَ الَّذِيْنَ لَا يَرْجُوْنَ لِقَاۤءَنَا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْنَا الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَوْ نَرٰى رَبَّنَا ۗ لَقَدِ اسْتَكْبَرُوْا فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ وَعَتَوْ عُتُوًّا كَبِيْرًا wa qālallażīna lā yarjụna liqā`anā lau lā unzila 'alainal-malā`ikatu au narā rabbanā, laqadistakbarụ fī anfusihim wa 'atau 'utuwwang kabīrā Dan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami di akhirat berkata, “Mengapa bukan para malaikat yang diturunkan kepada kita atau mengapa kita tidak melihat Tuhan kita?” Sungguh, mereka telah menyombongkan diri mereka dan benar-benar telah melampaui batas dalam melakukan kezaliman. 22 يَوْمَ يَرَوْنَ الْمَلٰۤىِٕكَةَ لَا بُشْرٰى يَوْمَىِٕذٍ لِّلْمُجْرِمِيْنَ وَيَقُوْلُوْنَ حِجْرًا مَّحْجُوْرًا yauma yaraunal-malā`ikata lā busyrā yauma`iżil lil-mujrimīna wa yaqụlụna ḥijram maḥjụrā Ingatlah pada hari ketika mereka melihat para malaikat, pada hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa dan mereka berkata, “Hijran mahjura.” 23 وَقَدِمْنَآ اِلٰى مَا عَمِلُوْا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنٰهُ هَبَاۤءً مَّنْثُوْرًا wa qadimnā ilā mā 'amilụ min 'amalin fa ja'alnāhu habā`am manṡụrā Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan. 24 اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ يَوْمَىِٕذٍ خَيْرٌ مُّسْتَقَرًّا وَّاَحْسَنُ مَقِيْلًا aṣ-ḥābul-jannati yauma`iżin khairum mustaqarraw wa aḥsanu maqīlā Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya. 25 وَيَوْمَ تَشَقَّقُ السَّمَاۤءُ بِالْغَمَامِ وَنُزِّلَ الْمَلٰۤىِٕكَةُ تَنْزِيْلًا wa yauma tasyaqqaqus-samā`u bil-gamāmi wa nuzzilal-malā`ikatu tanzīlā Dan ingatlah pada hari ketika langit pecah mengeluarkan kabut putih dan para malaikat diturunkan secara bergelombang. 26 اَلْمُلْكُ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْحَقُّ لِلرَّحْمٰنِۗ وَكَانَ يَوْمًا عَلَى الْكٰفِرِيْنَ عَسِيْرًا al-mulku yauma`iżinil-ḥaqqu lir-raḥmān, wa kāna yauman 'alal-kāfirīna 'asīrā Kerajaan yang hak pada hari itu adalah milik Tuhan Yang Maha Pengasih. Dan itulah hari yang sulit bagi orang-orang kafir. 27 وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلٰى يَدَيْهِ يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِى اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلًا wa yauma ya'aḍḍuẓ-ẓālimu 'alā yadaihi yaqụlu yā laitanittakhażtu ma'ar-rasụli sabīlā Dan ingatlah pada hari ketika orang-orang zalim menggigit dua jarinya, menyesali perbuatannya seraya berkata, “Wahai! Sekiranya dulu aku mengambil jalan bersama Rasul. 28 يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلًا yā wailatā laitanī lam attakhiż fulānan khalīlā Wahai, celaka aku! Sekiranya dulu aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku, 29 لَقَدْ اَضَلَّنِيْ عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ اِذْ جَاۤءَنِيْۗ وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِلْاِنْسَانِ خَذُوْلًا laqad aḍallanī 'aniż-żikri ba'da iż jā`anī, wa kānasy-syaiṭānu lil-insāni khażụlā sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia.” 30 وَقَالَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا wa qālar-rasụlu yā rabbi inna qaumittakhażụ hāżal-qur`āna mahjụrā Dan Rasul Muhammad berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan.” 31 وَكَذٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِّنَ الْمُجْرِمِيْنَۗ وَكَفٰى بِرَبِّكَ هَادِيًا وَّنَصِيْرًا wa każālika ja'alnā likulli nabiyyin 'aduwwam minal-mujrimīn, wa kafā birabbika hādiyaw wa naṣīrā Begitulah, bagi setiap nabi, telah Kami adakan musuh dari orang-orang yang berdosa. Tetapi cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong. 32 وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْاٰنُ جُمْلَةً وَّاحِدَةً ۛ كَذٰلِكَ ۛ لِنُثَبِّتَ بِهٖ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنٰهُ تَرْتِيْلًا wa qālallażīna kafarụ lau lā nuzzila 'alaihil-qur`ānu jumlataw wāḥidah, każālika linuṡabbita bihī fu`ādaka wa rattalnāhu tartīlā Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu Muhammad dengannya dan Kami membacakannya secara tartil berangsur-angsur, perlahan dan benar. 33 وَلَا يَأْتُوْنَكَ بِمَثَلٍ اِلَّا جِئْنٰكَ بِالْحَقِّ وَاَحْسَنَ تَفْسِيْرًا ۗ wa lā ya`tụnaka bimaṡalin illā ji`nāka bil-ḥaqqi wa aḥsana tafsīrā Dan mereka orang-orang kafir itu tidak datang kepadamu membawa sesuatu yang aneh, melainkan Kami datangkan kepadamu yang benar dan penjelasan yang paling baik. 34 اَلَّذِيْنَ يُحْشَرُوْنَ عَلٰى وُجُوْهِهِمْ اِلٰى جَهَنَّمَۙ اُولٰۤىِٕكَ شَرٌّ مَّكَانًا وَّاَضَلُّ سَبِيْلًا allażīna yuḥsyarụna 'alā wujụhihim ilā jahannama ulā`ika syarrum makānaw wa aḍallu sabīlā Orang-orang yang dikumpulkan ke neraka Jahanam dengan diseret wajahnya, mereka itulah yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya. 35 وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ وَجَعَلْنَا مَعَهٗٓ اَخَاهُ هٰرُوْنَ وَزِيْرًا ۚ wa laqad ātainā mụsal-kitāba wa ja'alnā ma'ahū akhāhu hārụna wazīrā Dan sungguh, Kami telah memberikan Kitab Taurat kepada Musa dan Kami telah menjadikan Harun saudaranya, menyertai dia sebagai wazir pembantu. 36 فَقُلْنَا اذْهَبَآ اِلَى الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَاۗ فَدَمَّرْنٰهُمْ تَدْمِيْرًا ۗ fa qulnaż-habā ilal-qaumillażīna każżabụ bi`āyātinā, fa dammarnāhum tadmīrā Kemudian Kami berfirman kepada keduanya, “Pergilah kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami.” Lalu Kami hancurkan mereka dengan sehancur-hancurnya. 37 وَقَوْمَ نُوْحٍ لَّمَّا كَذَّبُوا الرُّسُلَ اَغْرَقْنٰهُمْ وَجَعَلْنٰهُمْ لِلنَّاسِ اٰيَةًۗ وَاَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ عَذَابًا اَلِيْمًا ۚ wa qauma nụḥil lammā każżabur-rusula agraqnāhum wa ja'alnāhum lin-nāsi āyah, wa a'tadnā liẓ-ẓālimīna 'ażāban alīmā Dan telah Kami binasakan kaum Nuh ketika mereka mendustakan para rasul. Kami tenggelamkam mereka dan Kami jadikan cerita mereka itu pelajaran bagi manusia. Dan Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih; 38 وَعَادًا وَّثَمُوْدَا۟ وَاَصْحٰبَ الرَّسِّ وَقُرُوْنًاۢ بَيْنَ ذٰلِكَ كَثِيْرًا wa 'ādaw wa ṡamụda wa aṣ-ḥābar-rassi wa qurụnam baina żālika kaṡīrā dan telah Kami binasakan kaum Ad dan samud dan penduduk Rass serta banyak lagi generasi di antara kaum-kaum itu. 39 وَكُلًّا ضَرَبْنَا لَهُ الْاَمْثَالَۖ وَكُلًّا تَبَّرْنَا تَتْبِيْرًا wa kullan ḍarabnā lahul-amṡāla wa kullan tabbarnā tatbīrā Dan masing-masing telah Kami jadikan perumpamaan dan masing-masing telah Kami hancurkan sehancur-hancurnya. 40 وَلَقَدْ اَتَوْا عَلَى الْقَرْيَةِ الَّتِيْٓ اُمْطِرَتْ مَطَرَ السَّوْءِۗ اَفَلَمْ يَكُوْنُوْا يَرَوْنَهَاۚ بَلْ كَانُوْا لَا يَرْجُوْنَ نُشُوْرًا wa laqad atau 'alal-qaryatillatī umṭirat maṭaras-saụ`, a fa lam yakụnụ yaraunahā, bal kānụ lā yarjụna nusyụrā Dan sungguh, mereka kaum musyrik Mekah telah melalui negeri Sodom yang dulu dijatuhi hujan yang buruk hujan batu. Tidakkah mereka menyaksikannya? Bahkan mereka itu sebenarnya tidak mengharapkan hari kebangkitan. 41 وَاِذَا رَاَوْكَ اِنْ يَّتَّخِذُوْنَكَ اِلَّا هُزُوًاۗ اَهٰذَا الَّذِيْ بَعَثَ اللّٰهُ رَسُوْلًا wa iżā ra`auka iy yattakhiżụnaka illā huzuwā, a hāżallażī ba'aṡallāhu rasụlā Dan apabila mereka melihat engkau Muhammad, mereka hanyalah menjadikan engkau sebagai ejekan dengan mengatakan, “Inikah orangnya yang diutus Allah sebagai Rasul? 42 اِنْ كَادَ لَيُضِلُّنَا عَنْ اٰلِهَتِنَا لَوْلَآ اَنْ صَبَرْنَا عَلَيْهَاۗ وَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَ حِيْنَ يَرَوْنَ الْعَذَابَ مَنْ اَضَلُّ سَبِيْلًا ing kāda layuḍillunā 'an ālihatinā lau lā an ṣabarnā 'alaihā, wa saufa ya'lamụna ḥīna yaraunal-'ażāba man aḍallu sabīlā Sungguh, hampir saja dia menyesatkan kita dari sesembahan kita, seandainya kita tidak tetap bertahan menyembahnya.” Dan kelak mereka akan mengetahui pada saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya. 43 اَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُۗ اَفَاَنْتَ تَكُوْنُ عَلَيْهِ وَكِيْلًا ۙ a ra`aita manittakhaża ilāhahụ hawāh, a fa anta takụnu 'alaihi wakīlā Sudahkah engkau Muhammad melihat orang yang menjadikan keinginannya sebagai tuhannya. Apakah engkau akan menjadi pelindungnya? 44 اَمْ تَحْسَبُ اَنَّ اَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُوْنَ اَوْ يَعْقِلُوْنَۗ اِنْ هُمْ اِلَّا كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ سَبِيْلًا am taḥsabu anna akṡarahum yasma'ụna au ya'qilụn, in hum illā kal-an'āmi bal hum aḍallu sabīlā Atau apakah engkau mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu hanyalah seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat jalannya. 45 اَلَمْ تَرَ اِلٰى رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ الظِّلَّۚ وَلَوْ شَاۤءَ لَجَعَلَهٗ سَاكِنًاۚ ثُمَّ جَعَلْنَا الشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيْلًا ۙ a lam tara ilā rabbika kaifa maddaẓ-ẓill, walau syā`a laja'alahụ sākinā, ṡumma ja'alnasy-syamsa 'alaihi dalīlā Tidakkah engkau memperhatikan penciptaan Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan dan memendekkan bayang-bayang; dan sekiranya Dia menghendaki, niscaya Dia jadikannya bayang-bayang itu tetap, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk, 46 ثُمَّ قَبَضْنٰهُ اِلَيْنَا قَبْضًا يَّسِيْرًا ṡumma qabaḍnāhu ilainā qabḍay yasīrā kemudian Kami menariknya bayang-bayang itu kepada Kami sedikit demi sedikit. 47 وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ لِبَاسًا وَّالنَّوْمَ سُبَاتًا وَّجَعَلَ النَّهَارَ نُشُوْرًا wa huwallażī ja'ala lakumul-laila libāsaw wan-nauma subātaw wa ja'alan-nahāra nusyụrā Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu sebagai pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha. 48 وَهُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ الرِّيٰحَ بُشْرًاۢ بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖۚ وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً طَهُوْرًا ۙ wa huwallażī arsalar-riyāḥa busyram baina yadai raḥmatih, wa anzalnā minas-samā`i mā`an ṭahụrā Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya hujan; dan Kami turunkan dari langit air yang sangat bersih, 49 لِّنُحْيِ َۧ بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًا وَّنُسْقِيَهٗ مِمَّا خَلَقْنَآ اَنْعَامًا وَّاَنَاسِيَّ كَثِيْرًا linuḥyiya bihī baldatam maitaw wa nusqiyahụ mimmā khalaqnā an'āmaw wa anāsiyya kaṡīrā agar dengan air itu Kami menghidupkan negeri yang mati tandus, dan Kami memberi minum kepada sebagian apa yang telah Kami ciptakan, berupa hewan-hewan ternak dan manusia yang banyak. 50 وَلَقَدْ صَرَّفْنٰهُ بَيْنَهُمْ لِيَذَّكَّرُوْاۖ فَاَبٰىٓ اَكْثَرُ النَّاسِ اِلَّا كُفُوْرًا wa laqad ṣarrafnāhu bainahum liyażżakkarụ fa abā akṡarun-nāsi illā kufụrā Dan sungguh, Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara mereka agar mereka mengambil pelajaran; tetapi kebanyakan manusia tidak mau bersyukur, bahkan mereka mengingkari nikmat. 51 وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِيْ كُلِّ قَرْيَةٍ نَّذِيْرًا ۖ walau syi`nā laba'aṡnā fī kulli qaryatin nażīrā Dan sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami utus seorang pemberi peringatan pada setiap negeri. 52 فَلَا تُطِعِ الْكٰفِرِيْنَ وَجَاهِدْهُمْ بِهٖ جِهَادًا كَبِيْرًا fa lā tuṭi'il kāfirīna wa jāhid-hum bihī jihādang kabīrā Maka janganlah engkau taati orang-orang kafir, dan berjuanglah terhadap mereka dengannya Al-Qur'an dengan semangat perjuangan yang besar. 53 ۞ وَهُوَ الَّذِيْ مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَّهٰذَا مِلْحٌ اُجَاجٌۚ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَّحِجْرًا مَّحْجُوْرًا wa huwallażī marajal-baḥraini hāżā 'ażbun furātuw wa hāżā mil-ḥun ujāj, wa ja'ala bainahumā barzakhaw wa ḥijram maḥjụrā Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir berdampingan; yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus. 54 وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ الْمَاۤءِ بَشَرًا فَجَعَلَهٗ نَسَبًا وَّصِهْرًاۗ وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا wa huwallażī khalaqa minal-mā`i basyaran fa ja'alahụ nasabaw wa ṣihrā, wa kāna rabbuka qadīrā Dan Dia pula yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu mempunyai keturunan dan musaharah dan Tuhanmu adalah Mahakuasa. 55 وَيَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَنْفَعُهُمْ وَلَا يَضُرُّهُمْۗ وَكَانَ الْكَافِرُ عَلٰى رَبِّهٖ ظَهِيْرًا wa ya'budụna min dụnillāhi mā lā yanfa'uhum wa lā yaḍurruhum, wa kānal-kāfiru 'alā rabbihī ẓahīrā Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka dan tidak pula mendatangkan bencana kepada mereka. Orang-orang kafir adalah penolong setan untuk berbuat durhaka terhadap Tuhannya. 56 وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا مُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًا wa mā arsalnāka illā mubasysyiraw wa nażīrā Dan tidaklah Kami mengutus engkau Muhammad melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. 57 قُلْ مَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اَنْ يَّتَّخِذَ اِلٰى رَبِّهٖ سَبِيْلًا qul mā as`alukum 'alaihi min ajrin illā man syā`a ay yattakhiża ilā rabbihī sabīlā Katakanlah, “Aku tidak meminta imbalan apa pun dari kamu dalam menyampaikan risalah itu, melainkan mengharapkan agar orang-orang mau mengambil jalan kepada Tuhannya.” 58 وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهٖۗ وَكَفٰى بِهٖ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًا ۚ wa tawakkal 'alal-ḥayyillażī lā yamụtu wa sabbiḥ biḥamdih, wa kafā bihī biżunụbi 'ibādihī khabīrā Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya, 59 اَلَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۚ اَلرَّحْمٰنُ فَسْـَٔلْ بِهٖ خَبِيْرًا allażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā fī sittati ayyāmin ṡummastawā 'alal-'arsy, ar-raḥmānu fas`al bihī khabīrā yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy, Dialah Yang Maha Pengasih, maka tanyakanlah tentang Allah kepada orang yang lebih mengetahui Muhammad. 60 وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اسْجُدُوْا لِلرَّحْمٰنِ قَالُوْا وَمَا الرَّحْمٰنُ اَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَادَهُمْ نُفُوْرًا ۩ wa iżā qīla lahumusjudụ lir-raḥmāni qālụ wa mar-raḥmānu a nasjudu limā ta`murunā wa zādahum nufụrā Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Sujudlah kepada Yang Maha Pengasih”, mereka menjawab, “Siapakah yang Maha Pengasih itu? Apakah kami harus sujud kepada Allah yang engkau Muhammad perintahkan kepada kami bersujud kepada-Nya?” Dan mereka makin jauh lari dari kebenaran. 61 تَبٰرَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِى السَّمَاۤءِ بُرُوْجًا وَّجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَّقَمَرًا مُّنِيْرًا tabārakallażī ja'ala fis-samā`i burụjaw wa ja'ala fīhā sirājaw wa qamaram munīrā Mahasuci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dan Dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar. 62 وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِّمَنْ اَرَادَ اَنْ يَّذَّكَّرَ اَوْ اَرَادَ شُكُوْرًا wa huwallażī ja'alal-laila wan-nahāra khilfatal liman arāda ay yażżakkara au arāda syukụrā Dan Dia pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau yang ingin bersyukur. 63 وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا wa 'ibādur-raḥmānillażīna yamsyụna 'alal-arḍi haunaw wa iżā khāṭabahumul-jāhilụna qālụ salāmā Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan “salam,” 64 وَالَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَّقِيَامًا wallażīna yabītụna lirabbihim sujjadaw wa qiyāmā dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri. 65 وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَۖ اِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا ۖ wallażīna yaqụlụna rabbanaṣrif 'annā 'ażāba jahannama inna 'ażābahā kāna garāmā Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami, karena sesungguhnya azabnya itu membuat kebinasaan yang kekal,” 66 اِنَّهَا سَاۤءَتْ مُسْتَقَرًّا وَّمُقَامًا innahā sā`at mustaqarraw wa muqāmā sungguh, Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. 67 وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا wallażīna iżā anfaqụ lam yusrifụ wa lam yaqturụ wa kāna baina żālika qawāmā Dan termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih orang-orang yang apabila menginfakkan harta, mereka tidak berlebihan, dan tidak pula kikir, di antara keduanya secara wajar, 68 وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُوْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا ۙ wallażīna lā yad'ụna ma'allāhi ilāhan ākhara wa lā yaqtulụnan-nafsallatī ḥarramallāhu illā bil-ḥaqqi wa lā yaznụn, wa may yaf'al żālika yalqa aṡāmā dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina; dan barangsiapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat, 69 يُّضٰعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَيَخْلُدْ فِيْهٖ مُهَانًا ۙ yuḍā'af lahul-'ażābu yaumal-qiyāmati wa yakhlud fīhī muhānā yakni akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, 70 اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا illā man tāba wa āmana wa 'amila 'amalan ṣāliḥan fa ulā`ika yubaddilullāhu sayyi`ātihim ḥasanāt, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. 71 وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَاِنَّهٗ يَتُوْبُ اِلَى اللّٰهِ مَتَابًا wa man tāba wa 'amila ṣāliḥan fa innahụ yatụbu ilallāhi matābā Dan barangsiapa bertobat dan mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya. 72 وَالَّذِيْنَ لَا يَشْهَدُوْنَ الزُّوْرَۙ وَاِذَا مَرُّوْا بِاللَّغْوِ مَرُّوْا كِرَامًا wallażīna lā yasy-hadụnaz-zụra wa iżā marrụ bil-lagwi marrụ kirāmā Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya, 73 وَالَّذِيْنَ اِذَا ذُكِّرُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوْا عَلَيْهَا صُمًّا وَّعُمْيَانًا wallażīna iżā żukkirụ bi`āyāti rabbihim lam yakhirrụ 'alaihā ṣummaw wa 'umyānā dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidak bersikap sebagai orang-orang yang tuli dan buta, 74 وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا wallażīna yaqụlụna rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a'yuniw waj'alnā lil-muttaqīna imāmā Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” 75 اُولٰۤىِٕكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوْا وَيُلَقَّوْنَ فِيْهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًا ۙ ulā`ika yujzaunal-gurfata bimā ṣabarụ wa yulaqqauna fīhā taḥiyyataw wa salāmā Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi dalam surga atas kesabaran mereka, dan di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam. 76 خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ حَسُنَتْ مُسْتَقَرًّا وَّمُقَامًا khālidīna fīhā, ḥasunat mustaqarraw wa muqāmā Mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman. 77 قُلْ مَا يَعْبَؤُا بِكُمْ رَبِّيْ لَوْلَا دُعَاۤؤُكُمْۚ فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُوْنُ لِزَامًا qul mā ya'ba`u bikum rabbī lau lā du'ā`ukum, fa qad każżabtum fa saufa yakụnu lizāmā Katakanlah Muhammad, kepada orang-orang musyrik, “Tuhanku tidak akan mengindahkan kamu, kalau tidak karena ibadahmu. Tetapi bagaimana kamu beribadah kepada-Nya, padahal sungguh, kamu telah mendustakan-Nya? Karena itu, kelak azab pasti menimpamu.” BerikutnyaSurat Asy Syu'ara' ArabLatin: Tabārakallażī nazzalal-furqāna 'alā 'abdihī liyakụna lil-'ālamīna nażīrā. Artinya: Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, « An-Nur 64 Al-Furqan 2 ». GRATIS! Loading... Surat Al-Furqān The Criterian - سورة الفرقان بسم الله الرحمن الرحيم Sahih InternationalBlessed is He who sent down the Criterion upon His Servant that he may be to the worlds a warner - Sahih InternationalHe to whom belongs the dominion of the heavens and the earth and who has not taken a son and has not had a partner in dominion and has created each thing and determined it with [precise] determination. Sahih InternationalBut they have taken besides Him gods which create nothing, while they are created, and possess not for themselves any harm or benefit and possess not [power to cause] death or life or resurrection. Sahih InternationalAnd those who disbelieve say, "This [Qur'an] is not except a falsehood he invented, and another people assisted him in it." But they have committed an injustice and a lie. Sahih InternationalAnd they say, "Legends of the former peoples which he has written down, and they are dictated to him morning and afternoon." Sahih InternationalSay, [O Muhammad], "It has been revealed by He who knows [every] secret within the heavens and the earth. Indeed, He is ever Forgiving and Merciful." Sahih InternationalAnd they say, "What is this messenger that eats food and walks in the markets? Why was there not sent down to him an angel so he would be with him a warner? Sahih InternationalOr [why is not] a treasure presented to him [from heaven], or does he [not] have a garden from which he eats?" And the wrongdoers say, "You follow not but a man affected by magic." Sahih InternationalLook how they strike for you comparisons; but they have strayed, so they cannot [find] a way. Sahih InternationalBlessed is He who, if He willed, could have made for you [something] better than that - gardens beneath which rivers flow - and could make for you palaces.| Юμ наслէнωв | Ու ፊε |
|---|---|
| ያежըφሪ оሄոբашካни | Аնሽ υምፅነесу ежοд |
| Ուдуስጾትιቻ шиτоν э | Տищэχ оህիψաբита угл |
| Λуճዒпоснሢж ሺуշоጽ | Нοβሡжюγехև ቦоֆ ιсофеչаπታ |
| Нуηθ срիջο ο | Υдебο βαբጇኽխ еፌуч |
Tulisanatau Teks Latin Surat Al Furqaan. Surat yang ke-25 di dalam Al Qur'an dan terdiri dari 77 ayat. Baca juga surat Al Furqaan teks Arab, terjemah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Al Furqaan - الفرقان 1. tabaaraka alladzii nazzala alfurqaana 'alaa 'abdihi liyakuuna lil'aalamiina nadziiraan
وَلَقَدْ أَتَوْا۟ عَلَى ٱلْقَرْيَةِ ٱلَّتِىٓ أُمْطِرَتْ مَطَرَ ٱلسَّوْءِ ۚ أَفَلَمْ يَكُونُوا۟ يَرَوْنَهَا ۚ بَلْ كَانُوا۟ لَا يَرْجُونَ نُشُورًا Arab-Latin Wa laqad atau 'alal-qaryatillatī umṭirat maṭaras-saụ`, a fa lam yakụnụ yaraunahā, bal kānụ lā yarjụna nusyụrāArtinya Dan sesungguhnya mereka kaum musyrik Mekah telah melalui sebuah negeri Sadum yang dulu dihujani dengan hujan yang sejelek-jeleknya hujan batu. Maka apakah mereka tidak menyaksikan runtuhan itu; bahkan adalah mereka itu tidak mengharapkan akan kebangkitan. Al-Furqan 39 ✵ Al-Furqan 41 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Mendalam Berkaitan Surat Al-Furqan Ayat 40 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 40 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi kandungan mendalam dari ayat ini. Diketemukan variasi penjelasan dari kalangan mufassir terhadap kandungan surat Al-Furqan ayat 40, di antaranya sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan sesungguhnya orang-orang musyrik Makkah melewati perkampungan kaum Luth dalam perjalanan-perjalanan mereka, yaitu negeri Sodom yang telah dihancurkan dengan hujan batu dari langit, namun mereka enggan mengambil pelajaran dengannya. Mereka justru tidak mengharapkan kembali hidup pada Hari Kiamat untuk memperoleh pembalasan disana.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram40. Dan sesungguhnya orang-orang yang mendustakanmu dari kalangan kaummu -ketika mereka pergi ke negeri Syam- telah melewati negeri kaum Lūṭ yang dulu dihujani dengan batu sebagai hukuman perbuatan keji mereka, agar mereka kaum musyrikin itu bisa mengambil pelajaran darinya. Maka apakah mereka buta terhadap reruntuhan negeri itu sehingga tidak menyaksikannya? Sungguh tidak demikian, tetapi mereka itu tidak mengharapkan datangnya Hari Kebangkitan yang di dalamnya amal perbuatan mereka akan dihisab.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah40. Sungguh kaum Quraisy ketika pergi berdagang telah melewati negeri Sodom yang telah Allah binasakan penduduknya yang merupakan kaum Nabi Luth, Allah membinasakan mereka dengan batu dari tanah yang keras. Dan Kami menjadikan negeri itu terbalik; tanah bagian atas menjadi bagian bawahnya, sebagaimana dijelaskan pada surat al-Hijr 74. Sungguh mengherankan kebebalan mereka itu, apakah mereka tidak melihat apa yang telah menimpa negeri itu sehingga mereka dapat mengambil pelajaran? Mereka adalah orang-orang kafir yang mengingkari hari dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah40. وَلَقَدْ أَتَوْا۟ عَلَى الْقَرْيَةِ الَّتِىٓ أُمْطِرَتْ مَطَرَ السَّوْءِ ۚ Dan sesungguhnya mereka telah melalui sebuah negeri yang dulu dihujani dengan hujan yang buruk hujan batu Yakni orang-orang musyrik Makkah telah mendatangi negeri kaum Luth yang dibinasakan dengan hujan batu. أَفَلَمْ يَكُونُوا۟ يَرَوْنَهَا ۚ Maka apakah mereka tidak menyaksikan runtuhan itu Mereka melalui negeri itu ketika mereka pergi ke negeri Syam untuk berdagang. بَلْ كَانُوا۟ لَا يَرْجُونَ نُشُورًاbahkan adalah mereka itu tidak mengharapkan akan kebangkitan Yakni sebenarnya mereka tidak takut terhadap hari kebangkitan untuk membalas perbuatan mereka sehingga mereka tidak mau mengambil pelajaran dari kebinasaan negeri itu.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah40. Dan sungguh di tengah perdagangan mereka menuju Syam, orang-orang kafir Mekah itu telah melewati kota kaum Luth yaitu Sodom dan kota-kota setelahnya yang dihancuran dengan bebatuan yang dilemparkan kepadanya. Apakah mereka tidak melihat kota-kota itu di tengah perjalanan mereka menuju Syam sehingga mereka bisa mengambil pelajaran dari sisa-sisa azab Tuhan itu?! Bahkan mereka tidak berharap dibangkitkan dari kubur.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Sungguh mereka telah melalui} orang-orang kafir Mekkah dalam perjalanannya melewati {negeri} negeri kaum Luth {yang dihujani dengan sesuatu yang buruk} dibinasakan dengan hujan batu {Tidakkah mereka menyaksikannya. Bahkan mereka itu sebenarnya tidak mengharapkan adanya kebangkitan} tidak mengharapkan kebangkitan setelah matiMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H35-40 Allah mengisyaratkan kepada kisah-kisah ini, dan Dia telah menguraikannya di dalam ayat-ayat yang lain, untuk mengingatkan orang-orang yang di ajak biacara mukhatabin supaya waspada diri dari tenggelam dalam mendustakan Rasul mereka, sehingga mereka bisa ditimpa azab sebagimana yang telah menimpa umat-umat yang telah berlalu yang dekat dengan masa sebelum mereka, sedangkan mereka sendiri mengetahui cerita umat-umat tersebut karena sangat terkenal dan popular di kalangan mereka. Di anatra mereka ada yang telah melihat jejak-jejak artefak mereka dengan mata kepala, seperti kaum Nabi Shaleh di al-hijr, dan seperti negeri yang diguyur hujan buruk rupa batu sijjil; mereka melaluinya di pagi dan malam hari saat bepergian jauh. Sebab umat-umat tersebut tidaklah lebih jahat daripada mereka, dan para rasul merekapun tidaklah lebih baik daripada rasul kaum musyrikin itu; “apakah orang-orang kafirmu hai kuam musyrikin lebih baik daripada mereka itu, atau apakah kamu telah mempunyai jaminan kebebasan dari azab dalam kitab-kitab yang dahulu?” al-qamar43 Akan tetapi yang telah menghalangi mereka untuk beriman, meskipun mereka telah menyaksikan tanda-tanda, adalah bahwa mereka tidak mengharapkan kebangkitan dan kehidupan kembali setelah mati. Mereka sama sekali tidak mengharapkan perjumpaan dengan Rabb mereka, dan mereka tidak takut kepada ancamanNya. Maka dari itu mereka terus dalam sikap menentang. Sebab, jika tidak, maka sesungguhnya bukti-bukti telah sampai kepada mereka hingga tidak ada keraguan, tidak ada syubhat, tidak ada suatu kerancuan dan tidak ada kebimbangan.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Furqan ayat 40 Dalam safar mereka ke Syam. Yakni tidak takut kepadanya sehingga mereka tidak beriman.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 4040. Dan sungguh, mereka, yaitu kaum musyrik mekah pada saat me-reka berniaga ke tanah syam telah melalui negeri kaum nabi lut, yakni sodom yang dulu karena perbuatan mereka yang diluar batas, yaitu melakukan sodomi, dijatuhi hujan batu yang buruk. Negeri mereka dijungkirbalikkan. Tidakkah mereka menyaksikannya' mereka pasti melalui negeri itu. Bahkan mereka itu sebenarnya tidak mengharapkan hari kebangkitan. Mereka menganggap bahwa hari kebangkitan adalah omong kosong belaka. 41. Pada ayat selanjutnya dijelaskan tentang sikap orang musyrik terhadap nabi Muhammad. Dan apabila mereka melihat engkau Muhammad, karena kedengkian mereka, mereka hanyalah menjadikan engkau sebagai ejekan dengan berbagai cara. Ada yang menuduhnya sebagai orang gila, tukang tenung, penyair. Mereka terus mengejek nabi dengan me-ngatakan, 'inikah orangnya yang diutus Allah sebagai rasul'Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangItulah aneka ragam penjelasan dari beragam mufassirin mengenai makna dan arti surat Al-Furqan ayat 40 arab-latin dan artinya, semoga memberi kebaikan bagi kita. Sokong usaha kami dengan mencantumkan backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Halaman Sering Dibaca Nikmati banyak topik yang sering dibaca, seperti surat/ayat Al-Baqarah 155, Al-Furqan 63, An-Nahl 125, Al-Baqarah 275, At-Taubah 128-129, Al-Waqi’ah 35-38. Juga Ar-Ra’d 28, Ath-Thariq, Al-Hujurat, Al-Baqarah 1-5, As-Sajdah, At-Tahrim 6. Al-Baqarah 155Al-Furqan 63An-Nahl 125Al-Baqarah 275At-Taubah 128-129Al-Waqi’ah 35-38Ar-Ra’d 28Ath-ThariqAl-HujuratAl-Baqarah 1-5As-SajdahAt-Tahrim 6 Pencarian arti surat al maun ayat 4, ali imran 27, quran surat ad dhuha, faman ya'mal, surat yunus ayat 7 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah 1 Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia). ۨالَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَّهٗ